Kamis, 09 Oktober 2008

arti nama kelompok

ARTI NAMA KELOMPOK

Metamaterial (kelompok 1)

Metamaterial merupakan bahan campuran dari logam, keramik, Teflon, dan bahan campuran fiber. Metamaterial brfungsi untuk membelokkan cahaya disekeliling objek, sehingg tidak menghasilkan pantulan atau bayangan. Setiap cahay yang jatuh pada metamaterial akan diarahkan atau dipantulkan ke sekeliling objek dengan cara membiarkan gelombang radio dan cahaya yang mengenainya untuk mengalir terus ke sekeliling benda. Metamaterial membuat caaya yang jatuh diatasnya selalu dibelokkan sehingga tidak pernah memantul. Sebab, sesuai hukum fisika benda hanya terlihat oleh mata jika terdapat cahaya yang dipantulkan benda dan jatuh ke retina mata.




Super string (kelompok 2)

Adalah nama dari sebuah partikel hipotetik yang mirip benang dan berukuran sangat kecil yang diduga adanya suatu teori fisika popular. Gerakkan benang – benang ini di dalam ruang berdimensi 10, menghasilakn sebuah materi dan energi di alam semesta ini dan bahkan ruang dan waktu itu sendiri.

Chaos (kelompok 3)

Chaos berarti suatu kondisi pada system dinamika nonlinier yang pada kondisi tertentu menunjukkan adanya sifat ketidakteraturan. Teori “chaos” dikemukakan oleh Jules Henri Pancare (1854 – 1912) dengan menunjukkan permasalahan mengenai tata surya kita yang bersifat “chaotic”. Teori ini dikenal sebagai permasalahn tiga benda (three body problem), yang menjelaskan tentang ke – chaotic – an dari tiga benda tata surya kita, yaitu mathari, bumi, dan bulan. Persamaan – persamaan sederhana pada hukum Newton berubah menjadi persamaan – persamaan yang rumit yang bersifat chaotic dari system dinamika non – linear. Hal inilah yang merubah pandangan orang bahwa system bersifat linear dan statis. Mereka mulai memperhatikan sifat non – linear dan dinamis dari suatu system.

Sifat – sifat chaos :

  1. Adanya ketidakteraturan pada suatu system.

  2. Sensitif terhadap kondisi awal, maksudnya, jika ada perbedaan pada kondisi awal, seikit saja, maka akan menghasilkan/ berdampak sangat besar bagi hasil akhir.



Kuantum Kromodinamika (kelompok 4)

Pertama, para fisikawan memaparkan bahwa sebagaimana listrik dan magnetisme yang merupakan aspek dari sebuah daya, begitu pula elektromagnetisme dan daya nuklir lemah (yang mengatur kelemahan nuklir tertentu) merupakan manifesti dari daya “electro weak” yang utama. Para peneliti juga mengembangkan teori untuk daya nuklir kuat, yang menggabungkan proton dan neutron bersama – sama dalam inti atom. Teori ini yang disebut kuantum kromodinamika, menyatakan bahwa proton dan neutron terdiri dari partikel – partikel yang bahkan lebih elementer yang disebut quark. Keduanya teori electro weak dan kuantum kromodinamika merupakan model standar fisika partikel.

Lepton (kelompok 6)

Merupakan “subatomic partikel” yaitu partikel di dalam atom. Ia terbagi menjadi tiga bagian, electron, muon, dan tauon. Semua lepton memiliki pasangan anti partikel masing – masing seperti di bawah ini:
tauon = anti tauon
electron = anti electron
muon = anti muon
electron nutrino = electron anti nutrino
Muon nutrino = muon anti nutrino
Tauon nutrino = tauon anti neutrino

Opto – elektro (kelompok 7)

Opto electro is the study and application of electronic devices that source, detect and control light, usually considered a subfield of photonics. In this context, light of ten includes and infrared, in addition to visible light. Opto – electronic devices are electrical to optical or optical to electrical transducers or instruments that use such devices in their operation.


Elekro Magneto (kelompok 8)

Elektromagnet berkaitan dengan listrik dalam keadaan dinamis atau bergerak. Kutub positif dan negative akan menjadi sumber medan elektrik. Medan elektrik/listrik yang berubah menghasilkan medan electromagnet. Elektromagnet sendiri ialah gabungan dari lstrik dan magnet. Medan electromagnet menghasilkan gelombang yang merambat pada sumber. Radiasi electromagnet adalah kombinasi medan listrik yang berosilasi dengan medan magnet yang merambat melewati ruang dan membawa energy dari satu tempat ke tempat lain. Bergantung pada situasi, gelombang elektromagnetik dapat bersifat seperti gelombang atau seperti partikel.


Astrofisika (kelompok 9)

Astrofisika adalah cabang ilmu astronomi yang berhubungan dengan fisika jagad raya, termasuk sifat fisik (luminositas, kepadatan, suhu, dan komposisi kimia) dari objek astronomi seperti planet, bintang, galaksi, dan medium antar bintang dan juga interaksinya. Astrofisika adalah cabang astronomi yang berusaha memahaminya dalam bentuk – bentuk hukum – hukum fisika yang mengaturnya. Untuk setiap objek atau system yang dipelajari, ahli astrofisika mempelajari radiasi yang dipancarkan melalui seluruh spectrum elektromagnetik dan variasi emisinya.


Maglev (kelompok 10)

Maglev merupakan singkatan dari 2 kata, yaitu magnetic levitation atau levitasi magnet. Maglev adalah tehnik mengangkat suatu objek menggunakan prinsip magnet dalam fisika dasar, yaitu dua kutub sejenis akan tolak menolak dan kutub berlainan akan tarik menarik. Biasanya objek pada tehnik Maglev adalah kereta api. Kini kereta api Maglev telah dikembangkan oleh negara Jepang dan Jerman.


Twyman – Green Interferometer (kelompok 11)

Adalah sebuah instrumen/alat yang sangat bermanfaat untuk mengukur defek alat – alat optic, seperti lensa, prisma, kaca, plan/parallel, laser rods, kaca pesawat. Pemotong sinar dan pengaturan letak kaca dari Twyman – Green interferometer melambangkan interferometer Michaelson. Perbedaannya ada pada cara interferometer tersebut digabungkan. Interferometer Maichaelson digunakan dengan menggunakan sumber cahaya tambahan, sedangkan Twyman – Green interferometer menggunakan sumber cahaya monokromatik yang terletak di focus utama dari lensa yang sudah diletakkan pada tempatnya.



Hidinger Fringes (kelompok 12)

Adalah gelombang interferensi yang dibentuk dari monokromatik interferensi dan cahaya koheren untuk membentuk gelombang gelap dan terang. Dan lokalisasi cahaya benda di daerah yang sangat kontras sehingga mudah terlihat. Gelombang cahaya yang terdefini secara tak hingga. Hidinger Fringes dikenal sebagai inklinasi dari gelombang cahaya yang sama dari gelombang cahaya tersebut, terjadi ketika sumber cahaya jatuh pada lapisan ntipis yang terbuat dari optic yang rapat. Gelombang tersebut juga terdeteksi pada febry – perot dan Michaelson interferometer. Gelombang ini dapat terlihat dengan memperkenalkan penggabungan lensa diantara lapisan yang tipis dan observasi bidang.

Tidak ada komentar: